Apakah barang termahal harus selalu didasarkan pada besarnya nominal uang yang dikeluarkan?

January 5, 2023

image

Aku mengajukan pertanyaan kepada temanku tentang barang termahal apa yang ia miliki. Lalu dia menjawab “My Gucci Bag”. Tanpa sempat ku respon, ia menjawab lagi “My phone”. Lalu dia menutup pertanyaanku dengan jawaban “Once I finish my degree, that certificate will be the most expensive thing I have”. Dan, itu adalah jawaban mengejutkan yang sangat kusukai.

Lalu aku bertanya pada diriku sendiri sambil memikirkan barang termahal apa yang ku miliki. Sesaat ketika aku melihat foto ini aku menjawab “My bag!”. Lalu aku juga memikirkan “My phone” dan terus memikirkan apa lagi yang ku punya.

Setelah itu, aku menyadari bahwa semua barang mahal identik dengan besarnya nominal uang yang dikeluarkan. Namun seiring berjalannya waktu, kita menyadari bahwa nominasi barang mahal akan terus berganti. Awalnya motor berganti menjadi mobil, yang tadinya Android berganti menjadi Apple dan begitu seterusnya. Semakin kaya seseorang maka semakin beragam barang mahal yang dimiliki. Maka, orang-orang kaya akan menjadi pemenang dalam konteks ini.

Lalu bagaimana dengan kita?

Mari kita temukan barang yang menurut kita sangat mahal! Tanpa mengingat berapa nominal harganya, tapi bagaimana cara kita mendapatkannya. Barang yang begitu kita jaga dan hargai sepenuh hati, yang keberadaannya mengingatkan pada memori atau membuat kita menghargai perjuangan diri kita sendiri.

Barang termahal itu bisa saja kita temukan didekat kita, dan bisa berupa apa saja. Entah itu hadiah pemberian orang yang berharga, hasil dari gaji pertama, hadiah lomba, dan lain sebagainya. Tergantung bagaimana kita menaruh harga. Aku berharap, kita bisa memberi harga terbaik pada suatu barang bukan hanya dengan jumlah uang yang kita keluarkan tapi dengan menghargai proses bagaimana barang itu bisa kita dapatkan.

See my most expensive things!

Dari sini aku bisa melihat diriku dengan versi yang lebih baik dan menuntunku untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Juga, lebih banyak mengapresiasi diriku sendiri karena pernah berjuang dengan baik. Terimakasih Nadya!

Nadya.