Belajar Dari Braces

January 06, 2023

image

Ketika pertama kali memutuskan untuk menggunakan braces, niat ku hanyalah untuk memperbaiki struktur gigi yang berantakan serta mengganggu proses mastikasi. Tentunya agar gigi bisa difungsikan dengan baik dan terasa nyaman di kemudian hari. Terlepas dari bagaimana hukum memakai braces ini, aku berdiri di sisi menggunakannya untuk sebuah tujuan bukan aksesori. Bismillah.

Proses pemasangan braces ini tidak seberapa, dan tidak sesakit yang kalian bayangkan. Tapi kantongku cukup sakit saat itu dan setiap bulannya. Hehe 🤓

Satu bulan pertama pasca menggunakan braces sungguh sangat menyiksa mulutku. Sulit untuk dibuka, sulit untuk bicara bahkan makan. Aku hanya makan bubur untuk waktu yang cukup lama, bahkan mengalami penurunan berat badan. Sampai hari ini pun, aku sangat rentan sariawan. Jadi, aku sangat selektif memilih makanan. Mulai menghindari makanan yang terlalu panas, terlalu elastis, makanan keras dan makanan-makanan yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi perawatan yang diberikan oleh braces ku ini. Hingga akhirnya, aku terbiasa untuk tidak memakan makanan tersebut. Dan untuk menjaganya pun harus menyikat gigi lebih lama dari sebelum menggunakan braces, harus menggunakan Ortho set dan lain sebagainya.

Mari kita perbesar analogi pemakaian braces ini dalam kehidupan!

Sama halnya memasang braces untuk memperbaiki struktur gigi, kita juga perlu memasang benteng pertahanan untuk memperbaiki diri. Jika kita ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi maka kita harus memasang sesuatu yang bisa dijadikan sebagai benteng pertahanan diri. Gunakan saja Iman, bukankah ini benteng pertahanan yang paling baik kan? Banyak orang mengatakan padaku bahwa Iman adalah sebaik-baiknya benteng pertahanan diri. Tentu saja aku pun setuju dengan ini. Semoga Iman sudah ada di dalam diri kita, tinggal bagaimana kita melindunginya dengan menghindari apa saja yang dapat membuatnya runtuh.

Sama halnya menjaga braces agar dapat memperbaiki struktur gigi. Semoga kita dapat menjaga benteng pertahanan diri agar dapat terus membantu kita menjadi manusia yang lebih baik. Tentunya, menjadi baik di hadapan Nya.

Nadya.